top of page

Rejeksi Induk terhadap Anak Kuda

Saat-saat kelahiran kuda merupakan yang ditunggu-tunggu bagi banyak pemilik kuda. Namun dengan kelahiran kuda baru banyak kemungkinan masalah yang dihadapi. Salah satu masalah penting yang mungkin ditemui adalah penolakan induk terhadap anaknya yang baru saja lahir. Masalah ini merupakan masalah behavioral. Penolakan kuda bisa merugikan anak kuda, induk, maupun pemilik kuda. Sebelum membahas abnormalitas pada perilaku maternal kuda kita harus mengetahui perilaku maternal normal lebih dahulu.

Perilaku Normal

Kuda membangun hubungan yang erat dengan anaknya pada saat awal kelahiran. Setelah kelahiran anak kuda,

22559709_SA.jpg

induk akan mencium bau dari cairan amnion (cairan di uterus yang mengelilingi kuda yang belum lahir). Plasenta juga merupakan objek yang dicium baunya oleh induk kuda. Pada saat ini perhatian belum tertuju pada anak kuda. Biasanya setelah mencium bau cairan amnion dan plasenta kuda menunjukan flehmen. Sifat menjilati juga terlihat dalam perilaku yang normal. Perilaku mencium bau dan menjilat anak kuda merupakan penting dalam hubungan anak dan induk. Interfensi manusia harus dibatasi pada saat itu.

Induk akan menjilati anak kuda sampai beberapa jam saja saat setelah lahir. Berbeda dengan anjing, kucing, maupun sapi yang akan menjilati anaknya sampai beberapa bulan. Satu jam waktu penjilatan, anak kuda seharusnya sudah dapat berdiri. Dua jam setelah kelahiran, anak kuda mulai berusaha mencari puting induknya untuk mendapatkan kolostrum. Pada awalnya akan terlihat kesusahan dan menyedot setiap bagian induknya yang ditemuinya.

Kolostrum sangat penting bagi daya tahan tubuh anak kuda. Anak kuda yang baru lahir memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Kolostrum mengandung immunoglobulin yang mencegah untuk terjadi infeksi agen-agen infeksius. ketidakmampuan anak kuda untuk mendapatkan kolostrum selama 3 jam setelah kelahiran karena ketidakmampuan berdiri atau karena penyakit setelah kelahiran harus dianggap sebagai kondisi darurat.

Pada induk kuda biasanya menunjukan sikap agresif seperti menarik telinga ke belakang, mengeluarkan suara menjerit, mendorong anaknya, menendang dan menggigit anaknya saat menyusui. Sikap tersebut merupakan normal karena penyebabnya karena puting yang tergigit saat menyusui.

Sikap agresif terhadap manusia dan kuda lain biasanya muncul. Sikap ini merupakan sikap yang normal. Hal ini merupakan insting bagi induk kuda. keagresifan terjadi karena insting dari anak kuda yang mengikuti objek berukuran besar yang berada disekitarnya yang bisa dianggap induknya. sehingga induk kuda berusaha mengusir keberadaan makhluk lain disekitarnya.

Kuda memiliki kecenderungan untuk tidak menyusui selain anaknya sendiri sehingga identifikasi terhadap anaknya sendiri sangat penting. Jika melihat penjelasan di atas, kuda mengenali anaknya dengan dengan pengelihatan dan penciuman. Namun sebenarnya pengelihatan, penciuman, dan pendengaranlah yang digunakan untuk menghindari salah mengindentifikasi anak kuda. Butuh waktu yang lebih lama dalam identifikasi bagi kuda yang memiliki gangguan pada indera-indera tersebut.

Abnormalitas Perilaku

Ada tiga macam rejeksi induk terhadap anak kuda yaitu: Penolakan atau menghindar dari anak kuda, penolakan dalam menyusui dan keagresifan terhadap anak kuda. Penolakan terhadap anak kuda dapat terjadi pada semua jenis ras, termasuk American Quarter dan Kuda Arab. Pada kuda arab kasus penolakan lebih sering ditemui.Penolakan biasanya terjadi pada kuda betina primipara (baru pertama kali melahirkan). Pada induk yang melakukan penolakan akan meningkatkan kemungkinan untuk terjadi penolakan pada kelahiran berikutnya jika penanganan abnormalitas perilaku tidak berhasil. Pemisahan induk dengan anak kuda untuk waktu yang cukup lama pada periode postpartum juga dapat meningkatkan kemungkinan penolakan. Induk terlihat takut pada anak kuda dan selalu berusaha menghindarinya.

Ada juga induk yang mentoleransi keberadaan anaknya namun tidak merasa nyaman dan menghindar jika terjadi aktivitas menyusui. Kontak dengan ambing dari induk kuda yang penuh (turgid) menyebabkan rasa sakit, namun induk primipara tidak menyadari jika menyusui dapat menghilangkan rasa nyeri yang disebabkan turgiditas ambing tersebut.

Agresifitas terhadap anak kuda dapat membahayakan anak kuda dan merupakan yang paling jarang. Abnormalitas perilaku ini terjadi karena faktor genetik dan sering terjadi pada breed Kuda Arab. Faktor lingkungan juga dapat menjadi penyebab agresifitas. Interfensi yang berlebihan pada saat post pastum atau sesame kuda dapat meningkatkan agresifitas induk kuda. Kadang kadang agresifitas ini dilampiaskan kepada anaknya.

Proses bonding pada masa awal kelahiran penting bagi perilaku induk kuda karena menentukan nasib anak kuda maupun induknya. Dampak dari abnormalitas perilaku postpartum kuda sangat berbahaya. Pada penolakan anak kuda dapat menyebabkan kematian pada anak kuda karena malnutrisi maupun terserang agen-agen infeksius seperti bakteri maupun virus karena tidak terkonsumsinya kolostrum. Selain itu akan menyebabkan rasa nyeri pada ambing induk dan dapat berakhir dengan mastitis akibat infeksi bakteri karena turgiditas dari ambing itu sendiri.

Penanganan

Pada penolakan kuda bisa dilakukan dengan restrain agar anak kuda bisa mendapatkan kolostrum dari induknya. Restrain bisa mengggunakan stall. Pada anak kuda bisa menggunakan botol atau menggunakan nasogastric tube untuk membantu anak kuda dalam mengkonsumsi kolostrum yang dikoleksi dari induknya.

Jika kuda terlihat gelisah, sedasi dapat dilakukan dalam pengawasan dokter hewan. Sedasi digunakan untuk menenangkan induk kuda supaya anak kuda dapat mendekati induknya untuk mengkosumsi kolostrum dan agar induk kuda belajar untuk menyusui. Dalam keaadaan tersedasi induk dipojokan ke tembok agar mengurangi kemungkinan melukai anaknya.


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
CONTACT

 

email: 

airlanggaequineclub@gmail.com

  • @lri7608a
ADDRESS

Airlangga Equine Club

Faculty of Veterinary Medicine

Kampus C Universitas Airlangga 

Mulyorejo, Surabaya

East Java 60115

FIND​ US
bottom of page